KESIANGAN…..
Gerimis siang tadi tidak menghalangi rencana saya untuk berkeliling Pulau berbukit dan berteluk secantik Ambon. Terlihat wajah ragu-ragu sang sopir travel saat disampaikan beberapa destinasi tujuan saya.
1. Pantai Natsepa
2. Ambon War Cemetery
3. Pantai Santai
4. Mesjid Wapauwe
5. Gereja Tua Hila
6. Benteng Amsterdam
7. Benteng Perangi
8. Monumen Kapitten Pattimura
9. Monumen Martha Christina Tiahahu
10. Gong Perdamaian
11. Museum Siwalima
Bagaimana tidak -secara hitungan waktu- mana cukup ke semua destinasi tersebut hanya dengan beberapa jam sebelum keberangkatan kembali saya ke Jakarta. “Aduh kakak… sekarang Kota Ambon macet di mana-mana, sudah siang juga ini kita berangkat…”
Wah, padahal beberapa destinasi favorit saya seperti Pantai Liang, Pemandian Air Panas Negeri Tulehu, Pantai Pintu Kota sudah saya keluarkan dalam daftar kunjungan.
AMBON MANISE
Mobil baru beberapa menit menjauhi hotel tempat saya menginap, ketika saya -yang sengaja memilih duduk di kursi depan, sebelah sopir- memintanya agak memperlambat jalan karena tergoda untuk memotret atau membalas sapa dan senyum hangat masyarakat Ambon yang kami temui sepanjang jalan.
Saya sungguh terkesan dengan ketulusan mereka, yang begitu ramah menyapa saya walaupun kita tidak saling mengenal sebelumnya. So Ambon Manise
LOVELY LAND
Walaupun sudah diingatkan tentang keterbatasan waktu, tetap saja beberapa kali saya meminta sopir, berhenti atau memperlambat jalan, karena ingin membidik dari balik lensa. Selain karena ingin menikmati lanskap indah -yang sungguh sulit di abaikan- lebih lama lagi.
Memang, belakangan ini hampir setiap tahun saya jadwalkan mengunjungi Kepulauan Maluku, namun tak pernah bosan mengunjungi destinasi yang sama berulang kali. Mendengar cerita saya tersebut, timbul juga senyum sang sopir.
“Wah…kakak benar-benar jatuh cinta dengan Ambon, ya?”
Ah, bagaimana saya tidak jatuh cinta mengagumi keelokkan seperti ini:
Dengan tidak kalah antusias dan menjadi lebih akrab, dia lalu menyusun rencana perjalanan. ” Kakak tokh sudah sering keliling pusat Kota Ambon, kita lewat-lewat saja… langsung menuju ke Negeri Kaitetu, iya tokh Kak?” Agar tidak mengganggu mood sang driver saya jawab iya saja. Jadilah saya memotret dari dalam mobil, kebetulan juga turun hujan.
MUSEUM SIWA LIMA
Agar Pak Sopir tidak khawatir, saya sampaikan hanya singgah sebentar di Museum Siwa Lima sebelum melanjutkan perjalanan ke Leihitu. Saya tak ingin melewatkan melihat salah satu koleksi museum yang menjadi favorit saya, yaitu Kerangka ikan Paus Bergigi.
“Kak….ayo!” Wajah cemas Pak Sopir mengiring saya keluar museum.
“Iya Pak, kita lanjut ke Leihitu, tapi mampir makan siang dulu Pak ” jawabku dengan senyum, karena tadi dalam waktu singkat seisi museum sudah sempat saya potret.
KAITETU : CATATAN SEJARAH
Perjalanan ke Leihitu sungguh memanjakan mata.
Negeri ( Desa Kaitetu ) yang berbatasan langsung dengan Negeri Hila berada di sebelah utara Kota Ambon Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Ini akan menjadi kunjungan kali ke-5 saya ke Negeri yang sarat dengan peninggalan sejarah.
Setidaknya ada 3 bangunan bersejarah berusia ratusan tahun di lokasi yang berdekatan dan masih bisa kita saksikan sekarang. Yaitu Mesjid Wapauwe, Gereja Emanuel peninggalan Portugis yang sudah beberapa kali di renovasi serta Benteng Belanda ‘New Amsterdam’ yang menjadi saksi heroiknya Kapitten Pattimura memilih mati di penggal daripada hidup tapi berkhianat kepada negeri / tunduk kepada kolonial Belanda.
Masjid Wapawue
Diyakini sebagai bangunan mesjid tertua di Kepulauan Maluku yang masih berdiri sampai sekarang. Di bangun pertama kali pada tahun 1414. Walaupun terletak jauh dari Jawa, tapi bangunan mesjid tersebut sepintas mirip dengan Mesjid Agung Demak. Di dalam mesjid masih tersimpan Mushaf Al Quran kuno, bedug yang di taksir berusia 7 abad. Pasak kayu aslinya pun masih dapat kita lihat.
Gereja Tua Hila
Sebagian ahli sejarah sepakat bahwa Gereja Tua Hila yang dikenal juga dengan nama Gereja Emanuel merupakan gereja tertua di wilayah Ambon berdiri tahun 1846. Sebagian ahli bahkan meyakini sebagai gereja tertua seantero Maluku yang masih ada, dibangun pertama kali pada tahun 1659.
Fort New Amsterdam
Benteng Amsterdam terletak di perbatasan Negeri Hila dan Negeri Kaitetu. View di depan benteng Amsterdam sungguh membuat saya, hampir lupa waktu.
Dari Benteng yang berada di tepi Teluk Biru kita dapat melihat keindahan Pulau Seram di seberangnya, jika kabut sedang menjauh.
Inilah benteng yang menjadi saksi betapa heroiknya Pattimura menolak berkompromi dengan kolonial Belanda walaupun berakhir di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817.
“Kak….sudah jam tiga lebih, kita balik ya ke kota. Kakak harus sampai ke Bandara sebelum jam 6…..”
Walaupun tidak semua tujuan yang direncanakan dapat saya kunjungi, tapi saya tetap merasakan siang yang sempurna. Saya tertidur sepanjang perjalanan kembali ke Kota Ambon untuk menuju Bandara Pattimura. Sampai Pak Sopir mengatakan, “Kak…dipotret ini Kak!” Serunya membuat saya terbangun.
Persis di seberang pantai ini terdapat Ambon War Center. Pemakaman tentara Australia, Inggris dan sekutu lainnya yang gugur pada Perang dunia II di Kepulauan Maluku. RIP
Tak sampai satu jam kemudian sampailah kami di Bandara Pattimura. Sebelum turun pak sopir sambil terbata-bata mengatakan
“Kakak, jangan pikir bayar-bayar. Saya so senang lihat Kakak seneng dengan Ambon. Kapan hari Kakak datang ke Ambon, saya akan antar kemana-mana. Maaf tadi terburu – buru.”
Dengan senyum haru saya mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf telah membuatnya cemas mengatur waktu. Beliau belum beranjak dari bandara hingga saya melambaikan tangan dan memberikan isyarat bahwa insyaallah segera saya akan kembali berkunjung ke Ambon.
Terimakasih Pak, telah memberikan saya satu siang yang sempurna di Ambon dengan ketulusan yang menyentuh.
Sepanjang membaca artikel ini, saya tuh deg-degan kayak Pak Supir….. Saya padamu, Pak. Yang kau terbang siapa… yang ketar ketir siapa… 🤣
LikeLiked by 1 person
Yang seru, karena kita kadang beda pengertian, karena kendala bahasa.
LikeLike
Pak Sopir cemas ngejar waktu. Saya cemas Pak sopir ngebut banget di jalan berliku dan menanjak
LikeLike
Mantabbb.. Destinasinya recomended banget. Tempatnya bagus bangett… wowowowow.. Bisa jadi anduan newbi macam gue.
LikeLiked by 1 person
Yuks kak bareng kesana. Saya yang jadi guide kak airin dech…
LikeLike
Dibilang jangan pikir bayar-bayar.. Saya malah kepikiran.. Hehe..
Bujet berapa Mbak buat sewa mobil disana..
Boleh dong di bisikin nomer telpon bapak supir nya.. 😀
LikeLiked by 1 person
Sini kak saya bisikkin
LikeLike
Duhh berasa kejar kejaran sama waktu yaa hha, seneng ya klo jln2 bisa ketemu smaa org baik
LikeLiked by 1 person
Iya Kak…Alhamdulillah…
LikeLike
Supirnya pasti mikir, “luar biasa nih semangat tamu saya untuk mengeksplor tempat wisata”. Hasilnya, meskipun tidak semuanya, cantiknya Ambon sudah kelihatan dari narasi dan foto.
LikeLiked by 1 person
Iya Kak… cantiknya Ambon serasa terus di depan mata
LikeLike
baik banget driver-nya, sampai segitu care-nya 😀
nice, post
LikeLiked by 1 person
Ya Kak….ketulusan masyarakat Ambon, yang bikin saya selalu kangen untuk kembali berkunjung ke sana
LikeLiked by 1 person
Ah ..jadi kangen ke sana lagi…
LikeLike
Bidikan fotonya mbak tuty keren-keren banget, di waktu yang mepet bisa ke beberapa tempat asik banget mbak. tapi jadi kurang menikmati tiap tempatnya nggak sih kalo gitu? Btw itu pak supirnya baik banget.
LikeLiked by 1 person
Itu pak sopirpun sampai bingung… kenapa saya jepret2 terus
LikeLike
Teh Tuty, indah sekali pemandangannya. Memang pantai di Indonesia timur juara banget
LikeLiked by 1 person
Yuks bareng.. Insyaallah akhir tahun mo ke sana lagi
LikeLike
Begitulah kl hobi foto sedang jalan-jalan, semuanya mau dicapture padahal waktunya mepet
LikeLiked by 1 person
Baca cerita perjalanan mbak tuty adem gitu penyampaiannya padahal jantung degdegan nyampe tepat waktu apa enggak ke bandara. Ini kok ya kontradiktif sekali perasaan saya. Hahah. Ditunggu cerita jalan2 dimaluku nya lagi mbak tuty. 😍😍
LikeLiked by 1 person
Sebenarnya deg deg an banget karena kota ambon sedang macet, dan pak sopir sempat lier sampai salah pilih belokan…..
LikeLike
Wihhhh pemandangannya Kaya gt siapa yg gak jatuh cinta kakkkk. Ambon itu Ada di wishlist aku
https://helloinez.com
LikeLike